Setelah mengikuti upacara peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama di awal tahun 2025 untuk tingkat kecamatan di lapang kantor Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pulangnya kita mampir ke rumah makan Joglo Peci yang tak jauh dari lokasi acara. Kita berdua datang sekitar jam 10.30 siang, jadi memang sudah tak masuk waktu sarapan dan belum waktunya juga makan siang. Ya sudah, kita having brunch saja.
Rangkaian Hari Amal Bakti atau HAB Kementerian Agama ini memang lumayan panjang. Salah satunya adalah upacara peringatan di tingkat kecamatan masing-masing dan puncaknya setelah itu family gathering sekabupaten Sukabumi di Selabintana Resort Hotel Sukabumi.
Ketika masuk ke rumah makan Joglo Peci, kesan pertamanya adalah rasa takjub dengan desain keseluruhan bangunan rumah makan dengan konsep rumah joglo yang unik ini. Kita serasa dibawa ke vibes Jawa dengan segala keotentikannya.
Yang paling kentara adalah pola ukiran kayu khas Jawa yang indah pada hampir seluruh bagian bangunan. Kemudian gelas dan teko pun tak kalah uniknya. Benar-benar membawa kita pada suasana yang berbeda.
Saya dan istri memilih tempat di lantai 2 di area luar, agar dapat menikmati hidangan yang kita pesan sambil menikmati pemandangan Kadudampit yang indah dengan latar pemandangan Gunung Gede pangrango.
Dari kesan pertama masuk ke Joglo Peci ini semakin membuat penasaran tentang Rumah Joglo dan apa filosofi yang ada di dalamnya. Eh, ini mau makan apa mau belajar sejarah, ya? Iya sambil menyelam minum air, kita nikmati hidangan menunya sambil belajar juga tentang informasi Rumah Joglo.
Asal Rumah Joglo
sumber: https://www.instagram.com/joglopeci
Rumah Joglo adalah rumah adat yang sudah banyak diketahui berasal dari Jawa. Tetapi dari Jawa manakah asal Rumah Joglo ini?
Menelusuri informasi di dunia maya, ternyata banyak informasi tentang asal muasal Rumah Joglo ini. Menurut data dari Wikipedia, Rumah Joglo ini berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, kemudian berkembang ke daerah Jawa lainnya seperti Jawa Tengah dan Yogyakarta, bahkan sampai ke Madura dan Bali.
Filosofi Rumah Joglo
Dari informasi yang didapatkan di blog Gramedia, kata Joglo dalam Rumah Joglo berasal dari kata Tajug Loro yang kemudian disingkat menjadi Juglo. Dalam perkembangannya kata Juglo ini mengalami perubahan menjadi Joglo.
Tajug Loro mempunyai arti 2 gunung yang dalam filosofi Jawa dimaknai sebagai tempat yang tinggi atau tempat yang sakral.
Rumah Joglo pada awalnya hanya dimiliki oleh kaum bangsawan saja. Hal ini dikarenakan material atau bahan bangunannya yang terbilang mahal seperti penggunaan kayu jati yang berkualitas tinggi.
Ciri khas Rumah Joglo adalah atapnya yang menyerupai trapesium, kemudian bagian tengahnya menjulang ke atas berbentuk limas. Keunikan lainnya adalah ruang tengah Rumah Joglo ini tidak bersekat yang biasa digunakan sebagai ruang tamu.
Menu Pilihan Kita di Joglo Peci
Kembali lagi ke rumah Makan Joglo Peci di Kadudampit, Sukabumi. Di sini kita memesan menu untuk brunch yang tak banyak, karena memang dasarnya sudah sarapan ringan dari rumah sebelum berangkat untuk mengikuti upacara Hari Amal Bakti (HAB) ke Kantor Kecamatan Kadudampit.
Untuk minumannya, istri memilih wedang jahe dan saya sendiri memilih jus mangga. Selain minuman yang kita pesan di buku menu, kita juga diberi air teh panas gratis yang disajikan dalam teko dan gelas yang sangat unik. Penampakannya mengingatkan rumah nenek dulu yang mempunyai teko dan gelas serupa.
Untuk makanan utamanya istri memesan Ikan Pesmol. Sebenarnya kita memesan untuk 1 porsi, karena sebenarnya saya sendiri tidak terlalu berselera karena masih merasa full sehabis sarapan tadi pagi, jadi niatnya menemani istri saja.
Eh, pas menu pesanan datang, tak menyangka sekali ternyata ikan pesmolnya lumayan besar untuk porsi 1 orang. Nasinya juga disiapkan dalam bakul mini tapi lebih dari cukup untuk porsi berdua. Akhirnya karena tertarik dengan plating ikan pesmol, icip-icip juga makanan istri.
Rasa ikan pesmolnya enak. Perpaduan pedas, gurih, dan asam dalam bumbunya pas di lidah. Ditambah dari semerbak taburan bawang gorengnya yang tidak pelit menambah selera untuk mencobanya.
Untuk 1 porsi ikan pesmol plus nasi dan juga dua minuman yang kita pesan tidak sampai menghabiskan lebih dari seratus ribu. Cukup worth it dengan rasanya yang tak mengecewakan.
Untuk teman-teman yang mau ke Joglo Peci, tenang saja, masih banyak menu lainnya yang bisa kita pesan di sini mulai dari sate, sop, dan berbagai jenis olahan ikan. Untuk yang suka minum kopi, di Joglo Peci juga tersedia beberapa jenis racikan kopi yang bisa dipesan untuk kita nikmati.
Alamat Rumah Makan Joglo Peci
Teman-teman yang tertarik untuk mencoba menu-menu di rumah makan Joglo Peci bisa datang langsung ke lokasi untuk membuktikan kenikmatan di setiap menu pilihannya. Alamat lengkapnya ada di:
Pengkolan Cijagung, Jl. Kadudampit, Gede Pangrango, Kec. Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 43153
Rumah makan Joglo Peci ini mulai buka pada jam 10 pagi sampai jam 8 malam WIB, ya.
Untuk pilihan tempat makannya kita bisa memilih indoor atau outdoor. Ada pula tempat makan lesehan dan tempat makan dengan meja dan kursi, dua-duanya nyaman, tinggal tergantung selera masing-masing. Oh iya, di rumah makan Joglo Peci ini ada juga mushola yang nyaman di lantai 2 dan toilet yang bersih di lantai 1 jika teman-teman perlu memakainya.
Demikian pengalaman having brunch di rumah makan Joglo Peci Kadudampit bersama istri. Tempat makan yang nyaman dengan konsep Rumah Joglo dan menu-menu yang pas di lidah serta ditunjang dengan pemandangan alam indah khas Kadudampit yang berada di bawah kaki Gunung Gede Pangrango.
Kalau liat Joglo Joglo gini inget tempat makan di Depok juga, ada yang namanya Kafe Joglo. Bangunannya ya rumah Joglo gitu juga dengan suasana yang cukup enak. Kalau di Sukabumi ini kayanya lumayan adem yaa walaupun tempat duduknya di outdoor, hehe. Harganya lumayan juga nih, tapi kalau rasanya enak, jadi worth it sih
BalasHapus